Thursday, March 3, 2011

Kondisi Pendidikan Matematika Di Indonesia

Beberapa waktu lalu di salah satu televise swasta ada acara kuis yang mengharuskan pesertanya untuk menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berisi materi-materi pelajaran dari SD sampai SMA. Kebetulan juga pesertanya pada saat itu adalah guru-guru dan artis. Seiring berjalannya acara, peserta mulai berguguran karena salah menjawab. Bagi yang menjawab salah biasanya ditanya alasannya kenapa menjawab seperti itu. Ada yang menjawab dengan logis ada juga yang asal menjawab.

Ada satu yang sangat unik pada acara itu. Apa itu? Yakni saat pembawa acara memberikan pertanyaan "5 x 5 – 5 + 5". Seperti sebelumnya semua peserta diminta menjawabnya. Karena presenter melihat ada jawaban yang aneh, mereka meminta peserta tersebut berdiri dan menjelaskan jawabannya. Tahu apa jawabannya?


"5 x 5 – 5 + 5 = 17 atau 23"

Aneh sekali tentunya jawabannya tersebut mengingat soal tersebut adalah hitungan dasar dalam matematika. Peserta tersebut pun menjelaskan jawabannya dengan detail sehingga bisa ketemu angka 17. Dia juga memberikan penyelesaian yang hasil akhirnya 23. Kemudian presenter bertanya kepada orang tersebut, Apa pekerjaan Anda? Dia menjawab:


"Pekerjaanku Guru Matematika"

Mungkin yang melihat acara ini akan miris dengan jawaban orang tersebut. Jika benar itu guru matematika, tentu ini sangat jelas menunjukkan betapa buruknya kondisi pendidikan matematika di Negara ini. Secara logika, hitung-hitungan "5 x 5 – 5 + 5" merupakan hitungan dasar yang harus sudah dipahami siswa sejak SD. Namun jika gurunya saja salah, bagaimana dengan siswa yang diajarnya? Siswa yang sebenarnya sudah paham dan mengerti perhitungan dasar menjadi salah karena disalahkan gurunya. Padahal dalam hal ini guru yang keliru dan tidak mengerti tentang hitungan dasar.

Terlepas itu karena grogi ikut dalam acara kuis dan disiarkan langsung di televise, tapi jawaban-jawaban itu membuat hati ini menangis. Sebenarnya apa yang salah dalam pendidikan matematika di negeri ini? SDM pengajarnya atau pemerintah atau siswa atau siapa?

2 comments:

Wuri Setiasih said...

apakah 25? kalau saya salah berarti saya juga menyampaikan sesuatu yang salah ke murid saya.saya pernah jadi guru matematika juga. makasih

Admin said...

Jawabannya memang betul 25. terima kasih sudah berkunjung...